Belajar dan Berjalan
Masih dalam suasana libur semester ini. Aku sebagai bapak anak satu yang anaknya usia masih di bawah satu tahun. Hari masih petang, setelah pulang dari masjid aku mendapati anaku sudah terbangun dengan tangisan khas seorang bayi. Aku dekati dan ku gendong. Seketika anakku ingin turun dan belajar berjalan. Baiklah saya turuti berjalan kesana-kesini sampai aku dan anakku bercucuran keringat. Alhamdulilah anakku termasuk anak yang aktif. Dari peristiwa ini aku mendapati dua kata ‘belajar’ dan ‘berjalan’ yang membuatku tertarik untuk memaknai sebagai langkah untuk menuju manusia seutuhnya.
Semua yang berbentuk proses untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, atau pemahaman baru merupakan aktivitas belajar. Otak kita, keterampilan badan kita yang memiliki keahlian baru mendapat rezeki baru untuk melakukan hal yang bermanfaat. Makanya, belajar itu sepanjang hayat. Mengapa sepanjang hidup? Karena ketika kita menanamkan diri untuk terus belajar sepanjang hayat, sejatinya kita akan terus berproses menuju kehidupan yang lebih mudah.
Hal sederhana dalam belajar dengan menjadikan setiap peristiwa, orang yang ditemuinya sebagai guru kita dan alam semesta menjadi ruang kelas kita. Betapa banyak pelajaran yang dapat kita pelajari dari rumah kita, tempat kerja kita dan bahkan dimanapun tempat itu adalah kelas kita terbaik. Belajarlah dengan mengamati orang-orang sekitar. Bagaimana bertingkah, bagaimana berinteraksi, bagaimana cara bicara, cara berpakaian semua bisa menjadikan pengetahuan baru untuk diri kita. Tentu, kita pun memiliki prinsip kuat untuk selalu berpandangan positif dan pagar tebal untuk tidak mencontoh pembelajaran yang buruk di luar sana. Banyak yang kita lihat kejahatan, penculikan dan lainya itu pembelajaran untuk diri kita tidak melakukan hal yang sama.
Pemaknaan kita beralih pada berjalan. Berjalan membutuhkan latihan seperti halnya manusia dapat berjalan karena berlatih dari bayi. Berjalannya sebuah kapal pada jalur yang selamat berawal dari latihannya sang nahkoda. Dalam hidup kita butuh berjalan, untuk menggapai banyak hal, banyak mimpi dan kehidupan yang lebih baik. Semua butuh berjalan. Gerakan berpindah tempat dengan melangkahkan kaki secara bergantian menjadi kunci kesuksesan berjalan. Berjalan menggunakan kaki menjadi penting. Mengapa ? pertama alasan kesehatan. Berjalan menjadi olahraga yang baik untuk jantung, meningkatkan sirkulasi darah, dan memperkuat otot. Berjalan juga bisa membuat tubuh kita menjadi bugar, membakar kalori. Hebatnya lagi saat kita sudah terbiasa berjalan mental kita juga menjadi sehat, mengurangi stress, dan meningkatkan mood, serta menumbuhkan kreativitas. Dalam pangangan social berjalan juga bisa menjadi kesempatan untuk berosialisasi dengan sekitar. Kita memberi salam sapa terhadap orang yang ditemuinya.
Dalam konteks yang lebih luas berjalan dalam arti kehidupan, kita mau
seperti apapun zaman ini akan terus berjalan, ketika kita tidak bersiap bisa
jadi kita akan terus ketinggalan. Belajarlah dari kegagalan nokia saat ini,
belajarlah dari perusahaan KFC yang sukses dimasa tuanya. Kita tidak tahu kapan
kita sukses, namun saat kita terus berjalan, niscaya kita hanya menunggu waktu
sampai pada sukses itu, tetapi kalau kita tidak berjalan, tidak ada angkot yang
instan untuk mengantarmu menuju sukses.
Mulailah dari hal kecil untuk belajar berjalan, membiasakan disiplin,
bertanggung jawab dan dalam konteks ibadah pun kita terus berjalan (istiqomah).
Jadi, pemaknaan kali ini sungguh luar biasa, belajar dan berjalan menjadi dua
aspek yang salng menguatkan dan kita tanamkan dalam diri bahwa kedua hal itu
mulai kita lakukan di kehidupan ini menuju manusia seutuhnya.
Komentar
Posting Komentar