Sadar Budaya Sadar Sosial
Hari ini aku di rumah setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan dua jam mengendarai motor dari sekolah tempatku bekerja. Ia perkenalkan saya Taufan seorang guru SMA Swasta di salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terkenal. Aku di rumah karena memang sudah waktunya liburan semester gasal. Pukul tiga sore aku sampai rumah dengan adanya kabar sepupu bernama Bukhori yang istrinya baru lahiran dan ada sepupu bernama pak Anto yang sedang di rumah sakit.
Aku duduk di ranjang kamarku sambil mencoba menemukan makna hidup dari peristiwa yang ada pada hari ini. apakah aku WAJIB menengoknya? ada dua kabar yang berlawanan, satu kabar bahagia dan satu kabar duka. manakah yang didahulukan ? Dalam kondisi seperti itu, ada baiknya menengok yang berduka terlebih dahulu karena kita tidak tahu umur seseorang.
Makna hidup menjadi sebuah langkah yang bisa membuat kita lebih bijak dalam bertingkah dan bersikap. banyak hal yang harusnya kita renungkan kembali, sudahkah langkah kita bijak dan benar? Manusia sukses adalah mereka yang bijak dalam bersikap. bijak disini dalam artian tepat untuk dilakukan dengan mempertimbangan konteks agama, norma, budaya, dan sosial setempat. Artinya sadar budaya dan sadar sosial menjadi kunci peting dalam kata bijak.
Baiklah, kita coba menjadi bijak untuk memaknai kedua peristiwa kelahiran seorang bayi dan orang yang sedang sakit. Bayi yang lahir dari seorang ibu bisa menjadi simbol harapan baru keluarga. harapan yang akan meneruskan jejak langkah manusia dalam bumi ini. Anugrah dari Tuhan ini yang bisa mengikat dalam tatanan sosial. Banyak keluarga yang menantikan kelahiran yang dapat merubah statusnya menjadi bapak dan ibu.
Banyak bapak dan ibu yang menaruh harapan baru pada bayi yang baru lahir. Kita harus sadar bahwa dalam hidup memang butuh kelahiran-kelahiran baru yang membuat kita lebih dewasa. kelahiran baru tersebut misalnya kelahiran semangat baru, kelahiran kemauan berubah baru, dan kelahiran untuk tobat. semua kelahiran bermakna baik. Bahwa lahir dapat membawa pada harapan baru, jadi teruslah melahirkan sikap, ide dan kemauan baru untuk tetap memiliki harapan baru.
Sekarang kita coba berbicara mengenai sakit. Seorang sakit adalah nikmat dari Tuhan. Dengan sakit kita menjadi lebih waspada dan hati-hati dalam menjalani hidup. Adanya sakit kita menjadi lebih peduli kesehatan. Sakit memberi pelajaran bahwa tidak selamanya sehat, tidak selamanya jaya, makanya tidak ada yang disombongkan. Mari maknai sakit menjadi sebuah nikmat dari Tuhan yang menjadikan kita sadar akan kesehatan dan tingkah laku kita. Sakit menjadikan kita peduli.
Jadi, sungguh makna dalam peristiwa hari ini menjadi bekal kita dalam menjalan hidup yang lebih bijak menuju manusia yang seutuhnya. Salam berbudaya salam keselamatan.
Komentar
Posting Komentar